Film yg lagunya berlirik "takdir memang kejam..." kembali menguak pikiranku akhir2 ini, apa benar takdir itu kejam?
Tanggal 1 Mei 2008 kemarin, tepat pada hari kenaikan Yesus Kristus ke surga, aku kehilangan satu-satunya buah hatiku, putriku yg cantik, Adeline Singgih. Kejadian ini benar-benar seperti mimpi, terjadi begitu cepat membuatku shock dan tidak percaya.
Banyak orang termasuk suami, orang tua, saudara2, dan teman2 yang memberi support padaku, menemaniku di rumah sakit. Telpon tak henti2nya berbunyi dari kerabat2 yang ingin mengucapkan belasungkawa dan dukungan. Hal ini membuatku semakin sedih dan teriris, karena menyadarkanku bahwa ini semua bukanlah mimpi semata melainkan kenyataan yg harus aku hadapi.
Kehilangan seseorang yg pernah tumbuh berkembang dalam rahimku begitu lama sangatlah menyedihkan, semua terasa hampa, tendangan-tendangan kecil itu sudah tidak ada lagi. Bila sebelumnya masih tidak percaya bahwa ada seseorang yg sedang hidup di diriku, masih tidak yakin akan bisa tidaknya menjadi ibu yg baik, dan masih ada sedikit keinginan untuk bersenang2 mengingat menjadi seorang ibu menjadi tidak bebas, sekarang dengan kehilangan ini membuatku ingin menjadi ibu, dan membuatku tak ingin apapun lagi kecuali Adelineku.
Beberapa hari yang lalu, ada berita bahwa ada orang yang menemukan seorang bayi di tempat pembuangan sampah di Bali. Mengapa orang tuanya begitu kejam? Mengapa mrk tega membuang darah dagingnya di tempat sampah sampai kepala dan tangan nya dicabik2 oleh anjing? Apa yang bayi itu perbuat sehingga mereka tidak menginginkannya? Apa dosa bayi itu? Bukankah dia berhak untuk hidup? Pertanyaan2 ini mengiang2 di kepalaku. Bukankah takdir itu kejam?
Mungkin bila dilihat dari apa yg terjadi pdku, dan dunia akhir2 ini orang bilang takdir itu kejam, namun aku percaya bahwa takdir itu bukan kejam, tetapi takdir itu membuat kita lebih tegar dalam menghadapi hidup di dunia ini, takdir membuat kita lebih menghargai hidup, takdir membuat kita menysukuri apa yang kita miliki, dan takdir membawa kita untuk lebih dekat dengan Tuhan.
Pastor yang mendoakan Adeline pernah berkata, bahwa ini sudah rencana Tuhan membawa Adeline tepat pada hari kenaikan Yesus Kristus ke surga, sehingga Adeline diangkat bersama-sama denganNya dan dijadikan malaikat kecilNya. Karena bayi yang meninggal didalam rahim masih suci dan akan menjadi malaikat kecil yang akan selalu mendoakan keluarganya.
Kehilangan Adeline benar2 pengalaman yang membentuk hidupku, dan aku merasa ada bagian dari diriku yang telah mati bersamanya, membuatku bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik. Meskipun aku belum pernah menggendongnya, tapi aku bersyukur telah 8bulan "menggendongnya" didalam rahimku, bersyukur telah merasakan tendangan2 kecilnya dan bersyukur telah memilikinya meski dalam waktu yang singkat.
Sekarang, Adelineku sudah menjadi malaikat kecil di surga, yang dipangku oleh Yesus, mendoakan orang tuanya dari atas sana, dan kelak akan menjaga adik-adiknya. Aku menjadi lega karena Adeline sudah menemukan kebahagiaan sejati, dan tinggal menunggu waktu untuk berkumpul bersama papa mamanya.
Pengalaman pahit ini membuatku sadar bahwa banyak orang yg begitu mencintaiku, memperhatikanku. Mama Papaku yang begitu peduli dan perhatian, suamiku yang begitu menjagaku dan menghiburku, serta kakak dan adikku yang menguatkanku, saudara2 dan teman2 yang selalu ada disisiku ketika aku membutuhkan mereka. Meskipun aku tahu merekapun ikut sedih atas kematian Adeline, Papa Mama yang sudah tidak sabar untuk menggendong cucu pertamanya, Suamiku yang sangat tidak sabar untuk bertemu dgn putri pertamanya, dan kakak adik dan saudara2 lainnya yang tidak sabar untuk melihat keponakannya, tapi mereka menyembunyikannya, malah menghiburku dan tersenyum didepanku meskipun di dalam hatinya menangis, semua ini mereka lakukan untuk membuatku tegar, dan kuat. Hal ini membuatku terenyuh dan bertekad untuk menghadapi hidup ini dengan berpikiran positive dan mengambil hikmah atas kejadian2 di hidup ini.
Aku percaya Tuhan pasti punya rencana atas apa yang terjadi di hidup ini, dan aku tahu pasti, semua kan jadi indah pada waktunya.
No comments:
Post a Comment